EGP ~ Kjokkenmoddinger
adalah sampah dapur dari zaman mesolitikum yang ditemukan di sepanjang
pantai timur Pulau Sumatera. Hal ini diteliti oleh Dr. P. V. van Stein
Callenfels pada tahun 1925 dan menurut penelitian yang dilakukannya,
kehidupan manusia pada saat itu bergantung dari hasil menangkap siput
dan kerang karena ditemukan sampahkedua hewan tersebut setinggi 7 meter.
Sampah dengan
ketinggian tersebut kemungkinan telah mengalami proses pembentukan cukup
lama, yaitu mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Di antara tumpukan
sampah tersebut juga ditemukan batu penggiling beserta landasannya
(pipisan) yang digunakan untuk menghaluskan cat merah.
Cat tersebut
diperkirakan digunakan dalam acara keagamaan atau ilmu sihir. Di tempat
itu juga ditemukan banyak benda-benda kebudayaan seperti kapak genggam
yang disebutpebble atau kapak genggam Sumatera (Sumeteralith) sesuai
dengan tempat penemuannya. Kapak tersebut terbuat dari batu kali yang
dibelah dua dan teksturnya masih kasar.
Kapak lain yang
ditemukan pada zaman ini adalah bache courte (kapak pendek) yang
berbentuk setengah lingkaran seperti kapak genggam atau chopper.
Berdasaran pecahan tengkorak dan gigi yang ditemukan pada
Kjokkenmoddinger, diperkirakan bahwa manusia yang hidup pada zaman
mesolitikum adalah bangsa Papua Melanesoide.(nenek moyang suku Irian dan
Melanesoid) wikipedia.com
SEJARAH INDIA KUNO
Mohenjodaro dan
Harappa merupakan kota terbesar yang berada di lembah sungai Indus.
Mohenjo-daro dan harappa merupakan peradaban yang tinggi nilainya, yang
ditandai dengan adanya kota yang teratur penataannya. Rancangan kota
mohenjodaro dan harappa termasuk kota pertama di dunia yaitu menggunakan
sanitasi sistem.
Didalam kota
rumah-umah individu atau kelompok dibangun dalam suatu pemukiman dengan
memungkinkan sirkulasi udaranya, dengan jalan agar selau mendapatkan
udara yang segar. Dengan kata lain sisrem sirkulasi udara di Mohenjodaro
pada waktu itu sudh ada. Air yang berada dirumah-rumah bersal dari
sumur.
Dari sebuah ruangan
yang tampaknya terlah disishkan untuk mandi, air limbanh diarahkan
kesaluran tertutup yang berbasis di jalan utama. Indus kuno sistem
pembuangan air kotor dan saluran air yang dikembangkan dan digunakan
dikota-kota deseluruh wilayah Indus jauh lebih maju daripada yang
ditemukan di lokasi perkotaan kontemporer di Timur Tengah dan bahkan
lebih efiien daripada yang ada di banyak daerah di Pakistan dan India.
Mohenjodaro dan
harappa juga menggunakan sisrem irigasi, hal ini dilihat dari pembuatan
pemukiman sudah diperrtimbangkan agar rumah-rumah tidak terkena banjir
dengan membuat jalan air. Semua rumah memiliki fasiliras air dan saluran
air.
Lembah sungai mesopotamia
SEJARAWAN Mesir
kuno, Herodotus, yang hidup sekitar tahun 450 SM, pernah mengatakan,
"Keindahan Kota Babilon melampaui keindahan kota-kota tersohor di
dunia." Ia mengatakan hal itu setelah melihat tembok kota yang dibangun
Raja Nebuchadnezzar II yang berkuasa selama 43 tahun-sejak tahun 605
SM-begitu indah dan kokoh.
Nebuchadnezzar pula
yang membangun Taman Gantung. Konon, menurut cerita, taman itu dibangun
Nebuchadnezzar untuk menghibur istrinya, Amyitis, putri Raja Medes dari
Media yang kangen pada kampung halamannya. Agar Amyitis betah tinggal
di Babilon, maka dibangunlah taman itu yang kini tercatat sebagai salah
satu keajaiban dunia.
Kini, peninggalan
Kerajaan Dinasti Neo-Babilonia itu masih dapat disaksikan di Babilon.
Kompleks kota raja konon luasnya 21 kilometer persegi. Ekskavasi hingga
kini terus dilakukan. Di antara yang sudah terlihat dan sudah
direstorasi adalah Istana Nebuchadnezzar yang total luasnya 52.000 meter
persegi. Selain itu, bangunan lain yang sudah direstorasi adalah Kuil
Ishter, Kuil Nabu, dan Kuil Ninimakh serta Pintu Gerbang Ishtar (ini
merupakan pintu gerbang yang menghadap ke utara).
sumber: http://e-g-p.blogspot.com/2013/01/kenapa-zaman-dahulu-lebih-bisa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar