Berjalan-jalan di pusat kota Tokyo, mengagumi banyak gedung pencakar
langit. Di sisi lain, sangat sedikit yang benar-benar memperhatikan
bangunan tinggi diratakan. Teknik meratakan gedung pencakar
langit dari dalam, yaitu ketinggian gedung perlahan-lahan
menghilang sebagai teknik baru perataan gedung.
Meratakan gedung pencakar langit
membutuhkan seni tersendiri dari suatu teknologi, terutama jika struktur
yang
lebih dari 100 meter. Selama beberapa dekade mendatang, semakin banyak
bangunan
tinggi diharapkan memiliki periode waktu untuk diratakan.
Perlu ada cara yang sangat
efektif bagi bangunan yang lebih dari 100 meter. Membuat lingkungan
kerja yang
lebih aman, dan mengurangi kebisingan dan debu dengan menjaga semua
pekerjaan
pembongkaran di dalam gedung.
Belum lama ini, Metode menarik perhatian publik ketika kontraktor mulai meruntuhkan Grand Prince Hotel Akasaka sebagai contohnya, salah satu hotel di Tokyo. Hotel ini adalah bangunan tertinggi yang pernah diratakan sejauh ini di Jepang.
Belum lama ini, Metode menarik perhatian publik ketika kontraktor mulai meruntuhkan Grand Prince Hotel Akasaka sebagai contohnya, salah satu hotel di Tokyo. Hotel ini adalah bangunan tertinggi yang pernah diratakan sejauh ini di Jepang.
Tapi crane hanya bisa melakukan
dengan ketinggian terbatas, sehingga dianggap metode ini tidak bisa
dijalankan
dengan bangunan lebih dari 100 meter. Hanya beberapa bangunan lebih dari
100
meter telah dirobohkan di Jepang sejauh ini.
Maka bisa dipastikan bahwa banyak
dari bangunan tersebut akan diratakan.
Apakah benar-benar mungkin untuk membongkar bangunan dengan aman lebih dari 100 meter? Diperlukan penelitian untuk itu.
Ide utama adalah untuk membongkar
struktur dalam ruang tertutup, tidak seperti cara tradisional bekerja di
udara
terbuka.
Menggunakan atap bangunan untuk
membuat wilayah tertutup dan membawa crane di dalam gedung. Atap
ditopang oleh kolom
sementara yang diturunkan membuat lantai yang lebih tinggi turun.
Dengan bekerja dalam ruang tertutup,
kebisingan dikurangi dengan 17 sampai 23 desibel, sementara debu dapat
dihindari sebanyak 90 persen. Terlebih lagi, itu lebih aman bagi para
pekerja
daripada berada di udara terbuka.
Metode ini dapat mempercepat
waktu penyelesaian dan pekerjaan dapat terus berjalan selama penghuni
tetangga
setuju. Metode ini juga lebih aman terhadap lingkungan dan lebih hemat
energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar